Jumat, 16 Desember 2011

Modif Nissan Skyline GT-T 2001, Sensasi GT-R Buat Sissy



Jakarta - Sebuah pesan singkat mengatakan bahwa sebuah Nissan Skyline GT-T sedang menuju pemotretan. Jujur, tak tahan ingin melihat sosok Skyline GT-T yang telah operasi plastik menjadi sebuah GT-R. Apalagi yang berada di balik kemudinya adalah Sissy alias nyonya Rifat Sungkar.

Buat yang doyan menonton ajang Time Attack di Sentul tahun lalu, Skyline GT-T ini merupakan clue dari penampakan yang dulu masih berwarna abu-abu ini. Terlihat berubah total memang.

Trigger-nya sendiri adalah perasaan Rifat yang kurang nyaman dengan penampilan Skyline GT-T terdahulu. Sehingga tak heran, konversi pun sontak keluar dari benaknya untuk mengejar tampilan yang sangar, namun tetap bisa ber-sideways ria.

Serupa dengan Sissy, Skyline GT-T ini mampu memberikan penampilan terbaiknya. Hal tersebut dikarenakan proses konversi ke GT-R yang hampir sempurna. Kesulitan terbesar adalah membuat part eksterior, seperti bumper, fender dan wing belakangnya. “

Agar detailnya mirip, harus menggunakan Skyline GT-R aslinya dalam menentukan desainnya,” terang Jona. Desain GT-T yang terlalu “kurus’, berhasil diatasi dengan wide body sebanyak 15 cm. Tujuannya, mendapatkan 'pinggul' belakang dan fender depan yang lebih lebar khas GT-R.

Tak mau nanggung, Sissy dan Rifat rupanya tertarik tampilan ala GT-R Nismo. Alhasil pemakaian lips spoiler, kap mesin, air scoop, side skirt hingga diffuser belakang dipasangkan untuk meningkatkan nilai estetikanya. 

“Hasilnya lihat saja sendiri, terlihat lebih ganteng kan?” kompak Rifat dan Sissy. Material yang digunakan menggunakan fiberglass, kecuali diffuser dari plat galvanis setebal 0,8 mm. Nuansa ‘monster jalanan’ pun semakin kental, ketika dilabur cat warna putih dari DuPont.

Sektor ride & handling, tampaknya cukup memuaskan Sissy. “Suspensinya masih enak kok, enggak terlalu keras,” ujarnya. Rupanya Sissy mampu beradaptasi dengan kehadiran coilover HKS Hypermax II. Memang adjustment yang dipilih Rifat tak terlalu spartan layaknya besutan yang biasa dipakai reli atau drift. 

Tak ada penambahan peranti suspensi macam-macam pada GT-T ini. selain coilover. Tampaknya baik Rifat atau Sissy sudah cukup puas dengan pemakaian lower arm bar dan strutbar Carbing.

Daya tarik sebenarnya terletak pada keempat velg Weds Sport TC105N berukuran 18x10,5 inci. Offset-nya sendiri ada di angka 12, dikarenakan memang dibuat menyesuaikan lebar tubuh GT-R. Sementara, ban Falken RT 512 265/35R18 memang terlihat sedikit narik. 

“Gua masih nunggu ban profil 275, karena memang pas untuk GT-R,” tambah Rifat. Namun untuk urusan ban, gua lebih setuju dengan yang terpasang sekarang, tak ada cela ketika disandingkan dengan tubuh Skyline GT-T. 


LEBIH LANTANG

Beda eksterior, beda pula performa mesinnya. Tampaknya Rifat tetap mempertahankan mesin RB25DET bawaan Skyline GT-T yang kini memiliki tenaga yang cukup menyeramkan. Seperti turbo salah satunya, yang kini menggunakan HKS 2835Pro untuk memeras tenaga hingga tetes terakhir. Karakternya yang laggy, rupanya cocok dengan bawaan mesin RB series yang buas di putaran atas. 

Kehadiran turbo sadis tersebut, diringi dengan pemakaian enam buah injektor HKS 600 cc, intercooler HKS Type S plus kepala silinder yang telah ‘diporting’ oleh HKS. Kekuatan internal mesin pun diukur ulang agar siap menghadapi siulan turbo, seperti penggunaan keenam piston Tomei, berikut dengan setang piston dan kemnya. 

Hasilnya memang tak bisa dipandang sebelah mata, kisaran tenaga pun diklaim mampu menyentuh angka 500 HP. 
GATAL INGIN NGEBUT

Tampaknya Sissy memang sudah familiar dengan karakter Skyline GT-T ini. Hal tersebut terlihat saat pemotretan dengan wanita kelahiran 25 tahun lalu ini dibalik kemudi. 

“Awalnya gua kaget, karena sekarang sudah pakai transmisi manual. Tapi lama-lama, jadi gatel juga mau dibawa ngebut,” seru penyuka salmon sushimi ini. 

Tak ada keluhan sama sekali dari Sissy, namun tergantikan dengan nada antusias untuk membejek Skyline GT-T.

Namun sayang, dengan alasan keterbatasan tempat dan kondisi mobil yang tak memungkinkan karena absennya boost controller, Sissy harus puas dengan hanya berjalan pelan mengelilingi Senayan. “Tapi gue yakin, mobilnya pasti kenceng banget. Pas ditarik sama Rifat tadi, gua sampai kayak dijambak ke belakang,” tambah Sissy Prescilla. (mobil.otomotifnet.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar